Pada Jaman Belanda Desa Suruh berbentuk Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang membawai 4 Pedukuhan yaitu :
- Dukuh Ngledok
- Dukuh Orotelo
- Dukuh Surikayan
- Dukuh Jatisuwak
Tiap Dukuhan dipimpin oleh seorang Kamituwo yang membawahi RT/RW yang dibantu Bayan serta lembaga lain dan Jagabaya sebagai Penaggungjawab Keamanan.Mereka semua menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. Sebagai imbalan dari pelayanan masyarakat menyediakan lahan sawah untuk diberikan kepada mereka, namun tidak semuanya mendapat imbalan tersebut. Mengingat minimnya imbalan, kepala desa membuat kebijakan demi kelancaran pemerintah desa. Namun pada jaman Orde Baru banyak mengalami perubahan. Seiring dengan perkembangan jaman Desa Suruh mengalami perubahan, Dukuhan menjadi Dusun. Desa Suruh memiliki 4 Dusun yakni :
- Dusun Suruh 1
- Dusun Suruh 2
- Dusun Suruh 3
- Dusun Jatisuwak
Dari masa berdirinya Desa Suruh sampai dengan sekarang Desa Suruh telah mengalami beberapa pergantian Kepala Desa berasarkab peratuan yang berlaku. Adapun beberapa nama Kepala Desa yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :
NO |
NAMA |
MASA JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
Malang Sudiro |
Periode tahun 1825-1875 |
Kades Pertama |
2 |
Suro Dikromo/Gemblong |
Periode tahun 1875-1920 |
Kades Kedua |
3 |
Sastro Sentono |
Periode tahun 1920-1960 |
Kades Ketiga |
4 |
Rakiyun/Darmowiyono |
Periode tahun 1960-1982 |
Kades Keempat |
5 |
Nyamiran |
Periode tahun 1983-1993 |
Pj.Kades Kelima |
6 |
Hadi Suparno |
Periode tahun 1994- 2002 |
Pj.Kades Keenam |
7 |
Suparman |
Periode tahun 2002- 2021 |
Kades Keenam |
8 |
Shepty Puspita Rahmawati |
Periode tahun 2021- Sekarang |
Kades Ketujuh |